"Kalau Kamu Nggak Berubah, Sampai Kapan pun Kamu Nggak Akan Punya Teman"
Pernah denger orang ngomong kalimat di atas?
Gw sering. Terutama dulu. Dari orang seumuran, sampai yang lebih tua.
I was, and I believe I still am, perceived as a "difficult" person.
Gw keras kepala. Kalo gw melakukan/melihat suatu hal, gw akan bawel sampe detail2.
Gw nggak suka basa-basi. Gw jujur, kadang terlalu jujur.
Gw "kaku, nggak supel, nggak gampang bergaul, terlalu banyak diam". Itu kata orang.
Gw nggak peduli kata orang, selama gw yakin apa yang gw lakukan itu benar.
Karena sifat-sifat di atas, orang kadang enggan menjadi teman gw. Beberapa bahkan sampai benci.
Beberapa orang, yang mencoba untuk "membawa gw ke arah yang lebih baik", supaya "hidup gw lebih senang", akan mencoba menasehati gw. Kadang mengeluarkan kalimat di atas.
Little did they know, that sentence was not helpful. It hurt. It still does. I was reminded of that sentence before I wrote this. Someone made a video, he told the viewers that it was often said to him. When he said it, I could feel a twinge within my chest.
Kenapa menyakitkan? Karena berarti diri gw yang asli ini sebegitu buruknya, sampai gw harus berpura-pura untuk sekadar memiliki teman?
Don't get me wrong, I am open to constructive criticisms. I am delighted if you give me one, truly. However, that sentence is never one of them.
The questions are: do I care? Do I listen to that?
I never do.
Because I believe that is not true.
I am still able to have friends. True friends. Yes, they are only a handful, but I can be sure that our friendships are genuine and sincere. I only have few people whom I call "friends", but I treasure every one of them. I am able to maintain my friendships. Tanpa berusaha mengubah diri sendiri menjadi orang lain yang bukan diri gw.
Untuk apa banyak teman, tetapi mereka hanya suka bagian yang "baik-baik" dari dirimu? Tanpa berusaha untuk mengerti dirimu yang seutuhnya, yang sebenarnya? Bahkan kalau harus sampai berubah, berarti bagian yang "baik-baik" itu sebagian tidak asli. Hanya sebagian, karena semua orang pasti punya sisi baik.
Because despite all of my flaws, I have my flairs. The thing of utmost importance, I hold no ill intention. Gw nggak pernah punya niat jahat, nggak pernah deketin orang cuma mau manfaatin dan segala motif busuk "berteman" lainnya. If I want to be your friend, that is all there is to it.
Iya, gw keras kepala. Teman-teman bilang gw berpendirian teguh.
Iya, gw orangnya bawel sampe detail. Teman-teman bilang gw perhatian dan teliti.
Iya, gw nggak suka basa-basi dan kadang terlalu jujur. Teman-teman bilang gw orangnya apa adanya dan bisa dipercaya.
Iya, gw kaku. Nggak supel. Nggak gampang bergaul. Banyak diam. Teman-teman bilang gw memang orangnya terlihat keras dan kaku di luar, tapi kalau sudah kenal lain cerita.
Iya, gw nggak peduli apa kata orang selama gw yakin gw benar. Teman-teman bilang gw berani mempertahankan pendapat, meskipun melawan arus.
Untuk orang yang masih suka ngomong "kalau kamu nggak berubah, sampai kapan pun kamu nggak akan punya teman", please stop it. You are telling someone to be a person they're not. It is hurtful. You're not helping. You want to help? Befriend them. Try to understand. Put yourself in their shoes. They may turn out to be the nicest and greatest people you've ever known.
Terakhir: teman tidak perlu banyak, beberapa yang tulus saja sudah cukup.
My deepest gratitude to all of the people whom I am proud to call my friends.
It is an honor for me to befriend all of you.
-Christy Huang-
Comments